Serunya Ziarek Medan
Dewasa ini aktivitas wisata dan rekreasi terus tumbuh dan berkembang. Bila selama ini berwisata oleh masyarakat awam difahami sebagai sebuah kegiatan bersenang-senang untuk merelaksasi otot dan fikiran setelah lelah bekerja, maka saat ini makna wisata tidak hanya sebatas itu.
Berwisata kini mencakup aspek lain termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kerohanian. Bagi wisatawan Kristen atau Katolik, wisata rohani kita menjadi produk wisata yang sedang tumbuh dan diminati oleh jemaat-jemaat Katolik atau Kristen di seluruh nusatara, tidak tekecuali Medan atau Provinsi Sumata Utara.
Para pelaku wisata di Kota Medan merespon fenomena ini dengan melaunching program seperti Paket Ziarek Medan Danau Toba yang kini sangat laris manis. Banyak program pilihan termasuk durasi, pilian hotel dan program yang disukai oleh jemaat tergantung pada preferensi jemaat itu sendiri.
Sebagai salah satu pelaku wisata yang juga mengorganisir Paket Ziarek Medan di Sumatera Utara, kami melihat banyak jenis program seperti ini yang menjadi pilihan wisatawan. Pilihannya mencakup: Program pilgrimage yang full acara, medium dan minimalis.
Sebagai tour operator, kita senantiasa bersikap fleksibel dan bersikap netral terhadap permintaan program Ziarek Medan untuk kenyamanan customer. Kita selalu menyediakan hotel yang nyaman sesuai anggaran jemaat, tour guide yang ramah, lembut dan informatif serta bus pariwisata yang nyaman sebagaimana wisatawan yang kita layani dengan sepenuh hati.
Beberapa di antara objek wisata yang masuk ke dalam program Wisata Rohani Katolik Medan adalah Goa Maria di Berastagi, Susteran Naga Huta di Simalungun, Graha Maria Annai Velangkanni, dan lain-lain.
Tour Operator haruslah menguasai semua destinasi wisata rohani yang masuk ke dalam program wisata rohani tersebut agar tidak ada kesalahan informasi dalam penyajian itinerary (daftar perjalaan wisata). Kita juga harus menyadari bahwa tidak selalu apa yang ditawarkan disukai oleh wisatawan. Salah satu alasannya adalah tentang perbedaan persepsi antara wisatawan dengan penyelenggara tour.
Kegagalan tour operator dalam memberikan pemahaman kepada calon wisatawan/jemaat menjadi pemicu penolakan program dari calon jemaat pada saat negosiasi berlangsung. Di situlah dibutuhkan kecerdasan berkomunikasi seorang tour operator.
0コメント